Senin, 08 Agustus 2022

TEKS EKSPLANASI







TEKS EKSPLANASI

Teks eksplanasi memiliki fungsi untuk menjelaskan atau menerangkan bagaimana atau mengapa suatu hal terjadi. Kamu akan memahami seperti apa teks eksplanasi dengan meilhat contohnya. Tapi sebelum itu kamu juga perlu memahami ciri-cirinya.

Struktur teks  eksplanasi adalah satu hal yang perlu diperhatikan dalam membuat teks tersebut. Teks eksplanasi biasanya berkaitan dengan fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan lain sebagainya.

Mengenal Teks Eksplanasi

Sebelum mengenali struktur teks eksplanasi adalah bagian penting dalam mempelajari teks eksplanasi, kamu perlu mengenal pengertiannya terlebih dahulu. Eksplanasi berarti tindakan menerangkan atau menjelaskan dan keterangan, pernyataan atau fakta yang menjelaskan. Jadi, teks eksplanasi bisa dimaknai sebagai teks yang menceritakan bagaimana atau mengapa sesuatu terjadi.

Teks eksplanasi adalah sebuah teks yang berisi tentang proses-proses yang berhubungan dengan fenomena-fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan lainnya. Teks eksplanasi akan memberi tahu pembaca bagaimana sesuatu bekerja atau mengapa sesuatu terjadi. Teks ini berisi penjelasan rinci dan secara logis menggambarkan tahapan dalam suatu proses.

Menurut Anderson, teks eksplanasi adalah bentuk teks yang menyajikan serangkaian peristiwa. Tujuan dari teks eksplanasi adalah untuk memberitahukan setiap langkah proses (bagaimana) dan memberi alasan (mengapa). Sementara itu, menurut Restuti, pengertian teks eksplanasi adalah sebuah teks yang menerangkan atau menjelaskan mengenai proses atau fenomena alam maupun sosial.

 

Struktur Teks Eksplanasi adalah

Struktur teks eksplanasi adalah pernyataan umum, penjelasan, dan kesimpulan. Tiga struktur teks eksplanasi adalah bagian yang sangat penting dipahami. Penjelasan struktur teks eksplanasi adalah sebagai berikut:

1.         Pernyataan umum

Pertama, struktur teks eksplanasi adalah pernyataan umum. Pernyataan umum berisi gagasan yang berupa kalimat-kalimat yang menjelaskan tentang suatu fakta yang bersifat umum. Pernyataan umum merupakan penjelasan tentang topik utama.

2.       Penjelasan

Berikutnya, struktur teks eksplanasi adalah penjelasan. Deretan penjelasan merupakan inti dari teks eksplanasi. Bagian ini berisi kalimat-kalimat yang menjelaskan pernyataan umum. Deretan penjelasan dijelaskan fakta tentang proses terjadinya sesuatu dan sebab akibat sesuatu itu terjadi.

3.       Simpulan

Terakhir, struktur teks eksplanasi adalah kesimpulan atau penutup. Kesimpulan atau interpretasi berisi ringkasan penjelasan dari penulis. Bagian ini juga berisi gagasan yang dapat berupa tanggapan, kesan, pendapat, atau pandangan teoretis terhadap sesuatu.

Ciri-Ciri Teks Eksplanasi

Selain struktur teks eksplanasi adalah ketiga hal tersebut, kamu juga perlu mengenali ciri-cirinya. Ciri-ciri inilah yang membedakan teks eksplanasi dengan teks lainnya. Berikut ciri-ciri teks eksplanasi:

·         Memiliki tujuan untuk memberikan informasi, pengertian, dan pengetahuan.

·         Memiliki sifat menjawab pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana.

·         Disampaikan dengan gaya yang lugas dan menggunakan bahasa baku.

·         Umumnya disajikan dengan menggunakan susunan logis.

·         Biasanya memuat penunjuk keterangan waktu, penunjuk keterangan cara, konjungsi kronologis, dan kata tunjuk.

·         Termasuk jenis teks non-fiksi yang di dalamnya terdapat data, fakta, serta opini yang logis.

·         Bersifat faktual, di mana ia memuat seluruh informasi yang bersifat fakta dan ilmiah.

·         Menggunakan konjungsi kausalitas maupun kronologis. Konjungsi kausalitas contohnya adalah: antara lain, sebab, karena, oleh sebab itu, oleh karena itu, atau sehingga. Sementara konjungsi kronologis contohnya adalah: kemudian, lalu, setelah itu, pada akhirnya.

 

Contoh Teks Eksplanasi

PROSES TERJADINYA HUJAN

Dalam ilmu geografi, hujan tak hanya sekadar turunnya air ke permukaan bumi. Hujan bisa terjadi karena sebuah proses yang terjadi di alam. Proses terjadinya hujan melalui beberapa tahap. Ada tiga tahapan utama proses terjadinya hujan yaitu evaporasi, kondensasi, dan presipitasi.

Evaporasi merupakan proses perubahan air yang berwujud cair menjadi gas sehingga air berubah menjadi uap-uap air dan memungkinkanya untuk naik ke atmosfer bumi. Semakin tinggi panas matahari jumlah air yang menjadi uap air dan naik ke atmosfer bumi juga akan semakin besar.

Uap-uap air yang naik pada ketinggian tertentu akan mengalami proses kondensasi atau pengembunan. Proses kondensasi terjadi dimana uap air tersebut berubah menjadi partikel-partikel es berukuran sangat kecil.

Perubahan wujud uap air menjadi es tersebut terjadi karena pengaruh suhu udara yang sangat rendah di titik ketinggian tersebut. Partikel-partikel es yang terbentuk akan saling mendekati dan bersatu satu sama lain sehingga membentuk awan.

Proses prespitasi adalah proses mencairnya awan akibat pengaruh suhu udara yang tinggi. Pada proses inilah hujan terjadi. Butiran-butiran air jatuh dan membasahi permukaan bumi. Awan-awan yang terbentuk kemudian tertiup oleh angin dan mengalami perpindahan dari satu tempat ketempat lainnya. Proses ini disebut adveksi atau proses perpindahan awan dari satu titik ke titik lain dalam satu garis horizontal akibat arus angin atau perbedaan tekanan udara.

Demikian tiga tahapan utama hujan. Proses-proses tersebut harus dilalui sebelum turunnya hujan ke bumi. Hujan merupakan salah satu dari siklus hidrologi yang merupakan suatu siklus perputaran air dari bumi ke atmosfer dan kembali lagi ke bumi dan berlangsung secara terus menerus. 


Link Absensi Kehadiran (KLIK DI BAWAH INI)!!!

ABSENSI

Senin, 01 Agustus 2022

Teks Prosedur

 



Assalamualaikum wr.wb...

Ananda yang baik perhatikan tayangan berikut ini!!!








Apa itu pengertian teks prosedur? Apakah ananda pernah mendengar istilah teks prosedur sebelumnya? Beberapa dari kita mungkin masih merasa asing dengan istilah dan jenis teks yang satu ini.

Akan tetapi, bisa dijamin kalau semua orang yang pernah mengenyam pendidikan pasti sudah pernah mempelajari teks prosedur, baik di sekolah dasar ataupun ketika kuliah di jurusan bahasa. Tapi, apa sih sebenarnya pengertian teks prosedur itu? Sebelum membahasnya lebih dalam, mari kita jawab pertanyaan berikut ini.

Apakah ananda pernah membaca buku resep masakan? Atau membaca buku yang berisi mengenai tutorial membuat kerajinan dan DIY? Bila kamu pernah membaca buku-buku tersebut, itu artinya ananda pernah membaca jenis teks ataupun tulisan yang tergolong ke dalam pengertian teks prosedur.

Sebenarnya, teks prosedur cukup sering kita temukan, hanya saja dalam penggunaannya terkadang kita tidak menyadari bahwa teks yang kita gunakan adalah teks prosedur. Tapi perlu ananda pahami bahwa tidak semua jenis teks menggunakan jenis teks prosedur.

Ada beberapa tulisan yang memang kurang tepat bila menggunakan teknik prosedur. Namun menggunakan jenis teks lain seperti teks berita, eksposisi, dan lain sebagainya.

Nah, supaya ananda tidak merasa bingung dengan arti ataupun cara penerapan teks prosedur, yuk simak penjelasannya di bawah ini terkait pengertian teks prosedur.

               

A. Pengertian Teks Prosedur

Pengertian teks prosedur atau paragraf prosedur adalah jenis teks yang menjelaskan tentang suatu cara, langkah-langkah, dan memiliki tujuan untuk membuat suatu hal sesuai dengan urutan yang sebelumnya sudah ditentukan. Sehingga teks tersebut akan mencapai tujuan tertentu atau membuat suatu hal menjadi baik dan benar.Jadi, pengertian teks prosedur adalah sebuah jenis teks yang di dalamnya tersebut ada tahapan ataupun langkah-langkah yang dijelaskan secara runtut dan urut dengan gaya bahasa yang singkat dan jelas. Agar para pembacanya mudah memahami maksud dari teks yang dibaca tersebut dan kemudian mengeksekusinya, maka para pembaca harus langsung melakukan praktik langkah-langkahnya. Sebab, pada dasarnya teks prosedur bisa membantu siapapun untuk melakukan suatu hal, aktivitas, kebiasaan, dan suatu cara tertentu secara berurutan dan dengan tahapan yang benar. Teks tersebut kemudian dapat kita katakan sebagai teks yang berisi mengenai tutorial. Sehingga bisa membantu siapa saja untuk mencapai tujuan mereka, baik dalam membuat suatu hal ataupun untuk mencapai suatu yang mereka inginkan.

B. Ciri-Ciri Teks Prosedur

Melalui penjelasan diatas mengenai pengertian teks prosedur, maka dapat kita ketahui bahwa teks prosedur menjadi salah satu jenis teks yang mudah untuk dibedakan dengan jenis teks lainnya. Kenapa? Karena teks prosedur mempunyai ciri khas dalam menyampaikan suatu tata cara dan prosedur. Dimana isi dari teks prosedur tersebut kemudian harus diikuti oleh para pembacanya dengan melakukan praktik langsung sesuai dengan isi teksnya.  Setelah mengetahui pengertian teks prosedur, teks prosedur mempunyai beberapa karakteristik atau ciri khas yang dapat membantu pembacanya langsung memahami bahwa teks yang mereka baca termasuk ke dalam teks prosedur atau jenis teks lainnya. Berikut ini adalah beberapa cirinya:

1. Berisi Mengenai Langkah-langkah Suatu Kegiatan

Ciri pertama teks prosedur adalah berisi tentang langkah-langkah suatu kegiatan tertentu. Baik itu langkah-langkah dalam membuat suatu masakan, mencuci baju, membuat kerajinan tangan, membuat suatu, dan masih banyak lagi.

Biasanya, teks prosedur dibuat karena penulis sudah paham tentang suatu cara dan kemudian ingin membagi pengetahuannya terkait hal itu kepada orang lain yang membutuhkannya. Jadi, misalnya penulis ingin mengetahui tentang bagaimana cara yang tepat untuk merawat hewan peliharaan, maka penulis juga membutuhkan waktu lama yang untuk memahami hal tersebut.

Itu artinya, penulis yang sudah mengetahui cara dan step yang tepat untuk melakukan sesuatu jadi tersadar bahwa cara yang sudah pernah Ia gunakan bisa jadi akan bermanfaat untuk orang lain. Karena kemungkinan besar orang lain juga akan menghadapi kesulitan dan masalah yang serupa. Sehingga cara dan tahapan yang sudah penulis tahu kemudian dituangkan dalam bentuk teks. Lalu agar teks yang ditulis terkesan ringkas dan jelas, maka dibuat dengan bentuk teks prosedur. Mungkin beberapa orang membagi ilmunya dan cara yang baru dalam membuat sesuatu sebagai salah satu cara untuk berbagi solusi dalam mengatasi masalah secara gratis. Namun, ada beberapa orang yang menjadikan hal itu sebagai salah satu media untuk bisnis. Misalnya saja, ada orang yang sudah paham dan tahu persis bagaimana cara membuat kue yang enak dan empuk dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah ditemukan. Tapi mereka memutuskan untuk tidak membagikan resepnya kepada orang-orang, melainkan memilih untuk mendirikan sebuah usaha dengan menerima pesanan kue tersebut.

2. Ditulis Dalam Bentuk Poin-poin

Biasanya, teks prosedur dituliskan dalam bentuk poin-poin ataupun penomoran. Sehingga hal tersebut membuat teks menjadi lebih jelas dalam menjelaskan langkah ataupun tahapan dari awal hingga akhir kepada para pembaca. Akan tetapi, tidak semua penulis menggunakan teknik tersebut, karena ada juga penulis yang membuat teks prosedur dalam bentuk paragraf pada umumnya.

Sekilas saat jenis teks prosedur dibuat dalam bentuk paragraf, maka akan mirip dengan teks narasi. Tapi, narasi biasanya dijelaskan begitu saja tanpa adanya urutan atau langkah-langkahnya. Sehingga bila menemui jenis teks yang berisi langkah-langkah ataupun tahapan dan disusul dengan teknik penomoran secara runtut, maka sudah dipastikan bahwa itu adalah jenis teks prosedur.

 

3. Menggunakan Kalimat Saran dan Larangan

Isi dari teks prosedur biasanya berupa kalimat saran dan juga larangan. Untuk kalimat saran sendiri biasanya diberikan kepada penulis untuk membantu pembaca melalui langkah-langkah dan tahapan dalam membuat sesuatu dengan benar. Sehingga mereka akan mendapatkan hasil yang benar dan sesuai dengan harapan. Selain itu, untuk penggunaan kalimat larangan biasanya disampaikan oleh penulis dengan tujuan untuk membantu para pembaca dalam menghindari kesalahan ketika mempraktikkan cara dan juga tahapan yang sudah dijelaskan. Misalnya, ketika berbagai tentang cara menjemur karpet rumah, maka penulis akan menggunakan kalimat larangan berupa “hindari menjemur karpet rumah di bawah sinar matahari langsung”.

4. Disusun Secara Sistematis Tapi Detail

Teks prosedur juga ditulis secara sistematis tapi tetap detail. Hal tersebut bertujuan untuk membantu para pembaca mempraktekkan langkah-langkah dan tata cara yang disajikan dengan baik dan benar. Sebab, jika ada kesalahan dalam praktiknya, maka hal itu akan membuat hasil yang didapatkan tidak maksimal atau justru gagal. Sehingga teks prosedur memang harus disajikan dengan cara yang sistematis. Supaya para pembaca dapat mempraktekkannya dari awal hingga akhir secara berurutan dan memperoleh hasil yang maksimal.

5. Menyajikan Informasi yang Bersifat Objektif

Suatu hal yang dijelaskan di dalam teks prosedur biasanya akan mempunyai sifat objektif. Karena hal-hal yang disajikan di dalam teks tersebut bukan berasal dari khayalan ataupun karangan dari penulisnya. Namun dari analisis, pengalaman, dan juga percobaan yang pernah dilakukan oleh penulis. Jadi, para pembaca tidak akan mendapatkan paparan dari suatu prosedur yang salah.

6. Berisi Bilangan Angka atau Urutan

Seperti yang sudah kita bahas diatas, bahwa teks prosedur berisi suatu langkah atau tahapan yang dibuat dan ditulis dalam bentuk poin-poin. Oleh karena itu, teks tersebut biasanya mempunyai bilangan angka ataupun urutan. Termasuk saat ditulis dalam bentuk paragraf, sehingga di dalamnya akan ada kalimat pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya.

C. Jenis-jenis Teks Prosedur

Setelah memahami pengertian teks prosedur dan ciri-cirinya, jenis teks prosedur dibagi menjadi tiga jenis jika dilihat dari isi maupun tujuan teks. Jadi, isi yang dibahas di dalamnya tidak selalu hanya untuk membantu para pembaca untuk membuat sesuatu. Tapi juga bisa digunakan penulis untuk memaparkan suatu prosedur diluar isi teks dengan adanya penambahan alat dan juga bahan.Berikut adalah jenis-jenis teks prosedur:

a. Teks Untuk Menggunakan Sebuah Alat atau Benda

Jenis teks prosedur yang pertama yaitu berisi prosedur ataupun langkah-langkah yang menjelaskan penggunaan benda ataupun alat tertentu. Lalu, bisa juga untuk menjelaskan mengenai penggunaan beberapa bahan secara lengkap dengan takarannya. Sehingga isi dan tujuan dari teks prosedur jenis ini bertujuan untuk menjelaskan pembuatan suatu hal.

b. Teks Untuk Melakukan Suatu Kegiatan

Jenis teks prosedur ini sering digunakan untuk menjelaskan mengenai suatu kebiasaan dan juga sifat yang bermanfaat untuk banyak orang. Jadi, teks prosedur tidak selalu berisi tentang proses pembuatan suatu benda ataupun alat. Tapi juga bisa digun

Selain jenis teks prosedur berdasarkan isi dan tujuannya seperti yang sudah dijelaskan di atas, teks prosedur juga dapat dibedakan berdasarkan tingkat kerumitannya. Untuk penjelasan selengkapnya, simak informasinya di bawah ini:

1. Teks Prosedur Sederhana

 Jenis pengertian teks prosedur yang satu ini adalah teks yang berisi hanya berisi tentang beberapa langkah saja dan prosesnya tidak terlalu susah untuk diikuti dan juga dipraktikkan. Contoh dari teks prosedur antara lain, cara membuat sop ayam, cara membuat tumis kangkung, dan lain sebagainya.

2. Teks Prosedur Kompleks

Pengertian Teks prosedur kompleks merupakan teks yang berisi banyak langkah atau tahapan yang bersifat rumit dan cukup kompleks. Bahkan bisa saja langkah yang satu dan yang lainnya dilakukan secara paralel dan juga secara serial. Namun, ada hal wajib yang perlu diperhatikan oleh para pembaca yaitu masalah ketelitian.

3. Teks Prosedur Protokol

Pengertian Teks prosedur yang satu ini adalah prosedur yang dapat dilakukan secara bergantian serta tidak terpaku pada urutan yang tetap. Sehingga dapat mengerjakannya mulai dari yang mana dulu, yang terpenting tujuan akhir dari langkah yang sudah dilakukan itu sama.

 

D. Struktur Teks Prosedur

Teks prosedur memiliki beberapa struktur penulisan yang khas, berikut ini adalah beberapa struktur yang ada di teks prosedur:

1. Pengantar atau Pembuka

     Umumnya, struktur dari teks prosedur diawali dengan judul, lalu disusul dengan kalimat pembuka atau pengantar. Di bagian pengantar, penulis akan memaparkan sedikit tentang topik yang akan dijelaskan. Dari mulai tahapan pembuatan hingga praktiknya secara langsung. Beberapa jenis teks prosedur juga menjelaskan mengenai manfaat dan tujuan penulisannya.

2. Material

      Bagian selanjutnya adalah penulis menjelaskan dan menyebutkan material apa saja yang digunakan. Misalnya saja, dalam pembuatan suatu hidangan makanan, di dalamnya akan menyebutkan beberapa bahan yang digunakan lengkap dengan takarannya. Apabila menulis tentang pembuatan kerajinan tangan, maka penulis akan dipaparkan bahan dan juga ukuran.

3. Langkah-langkah

    Bagian selanjutnya dari teks prosedur adalah tahapan atau langkah-langkah dari topik yang dibahas. Sehingga penulis akan berupaya untuk menjelaskan tahapan-tahapannya supaya lebih mudah dipahami dan dipraktikkan langsung oleh pembaca. Biasanya penulis akan menjelaskan hal tersebut dalam bentuk urutan nomor atau poin dan bisa juga dalam bentuk paragraf yang diberi urutan.

4. Simpulan

     Di bagian akhir teks prosedur yaitu simpulan atau yang biasanya juga disebut dengan penutup. Sesuai dengan namanya, di bagian ini para penulis akan memaparkan tentang kesimpulan dari aktivitas yang dibahas tahapan serta prosedurnya, sekaligus ditambahkan beberapa saran dari penulisny.

E. Kaidah Kebahasaan Teks Prosedur

Secara khusus, teks prosedur juga memakai kaidah kebahasaan ataupun diri kebahasaan yang berbeda dengan jenis teks atau paragraf lain. Di bawah ini adalah beberapa kaidah kebahasaan yang biasanya digunakan dalam penulisan teks prosedur.

1. Menggunakan Kata Kerja Imperatif

      Kaidah kebahasaan pertama yang digunakan di dalam teks prosedur adalah menggunakan kata kerja imperatif. Jadi, kata kerja imperatif adalah jenis kata kerja yang biasanya berakhiran -an, -i, dan, -lah. Contohnya adalah kata : masukan, perhatikanlah, hindari, siapkan, masukkanlah, dinginkanlah, dan lain sebagainya.

2. Menggunakan Kata Teknis

     Kaidah kebahasaan yang kedua adalah menggunakan kata teknis yang berkaitan dengan topik yang sedang dibahas di dalam teks tersebut. Contohnya saja ketika menjelaskan tentang “Manfaat brokoli dan sayur hijau lain untuk kesehatan tubuh”. Maka penulis bisa menggunakan kata teknis seperti halnya protein, nutrisi, kandungan, sayuran, osteoporosis, dan lain sebagainya.

3. Menggunakan Konjungsi Temporal

      Kaidah kebahasaan yang ketiga dalam teks prosedur adalah konjungsi atau kata hubung temporal. Konjungsi merupakan salah satu jenis kata hubung yang berfungsi untuk menjelaskan suatu urutan dan dijelaskan secara kronologis. Misalnya saja ketika menggunakan kata, setelah itu, selanjutnya, kemudian, lalu, dan lainnya.

4. Menggunakan Kalimat Persuasif

       Kaidah kebahasaan yang keempat yaitu menggunakan kalimat persuasif yaitu kalimat yang bertujuan untuk membujuk atau mengajak para pembaca untuk melakukan sebuah tindakan tertentu. Sehingga kebanyakan teks prosedur akan menggunakan kalimat persuasif. Contohnya: Marilah menjaga kebersihan lingkungan dengan membuang sampah di tempatnya.

5. Menjelaskan Secara Detail Mengenai Bahan dan Alat yang Digunakan

      Teks prosedur juga akan memaparkan tentang alat dan bahan yang digunakan. Tak hanya menyebutkan apa saja alat dan bahannya, serta langkah dan tahapan pengolahan material tersebut, tapi juga dilengkapi dengan takaran, jumlah, ukuran, dan juga warna.

6. Menggunakan Verba Material dan Tingkah Laku

       Verba atau kata kerja yang dipakai di dalam teks prosedur biasanya menggunakan verba material dan verba tingkah laku. Verba material yaitu kata kerja yang dilakukan dengan cara tindakan fisik. Contohnya, haluskan bumbu, tuangkan minyak, teteskan pewarna makanan, dan lain sebagainya. Selain itu, teks prosedur juga biasanya menggunakan verba tingkah laku yang berarti kata kerja yang mengacu pada tindakan dilakukan dengan menggunakan ungkapan. Contohnya, yakin, menerima, menikmati, menolak, dan lainnya.

F. Contoh Teks Prosedur

 

Cara Membuat Nasi Goreng

Nasi goreng merupakan salah satu menu sederhana dan mudah untuk dibuat tapi bisa dijamin enak. Menu ini sangat cocok dibuat ketika nasi kemarin masih tersisa dan sayang jika dibuang begitu saja.

Bahan yang digunakan:

1 piring nasi putih.
1 buah cabe, diiris tipis.
1 siung bawang putih, dicincang halus.
1 siung bawang merah dicincang halus. garam secukupnya.
2 sdm margarin,
2 sdm kecap manis.
1 butir telur ayam (opsional).
1 buah sosis sapi (opsional).

Cara pembuatan:

1. Siapkan cobek atau bisa juga menggunakan blender maupun chopper. Masukan cabe, bawang merah, dan bawang putih kemudian dihaluskan. Jika memakai cobek maka diulek.

2. Panaskan wajan dan masukan margarin, tunggu sampai mencair seluruhnya.

3. Masukan bumbu halus, tumis sebentar sampai tercium aroma yang harum.

4. Tambahkan garam, dan aduk kembali.

5. Masukan potongan sosis, tumis sebentar.

6. Kemudian masukan telur ayam yang sudah dikocok lepas sebelumnya, aduk sebentar.

7. Setelah telur ayam matang, maka masukan nasi putih dan aduk kembali sampai rata.

8. Tambahkan kecap manis, dan aduk kembali sampai rata dan warna nasi putih menjadi kecoklatan.

9. Koreksi rasa, jika kurang asin bisa ditambahkan garam.

10. Angkat dari wajan dan sajikan.

Setelah menyaksikan tayangan di awal tentang tutorial naik pesawat terbang serta membaca materi tentang teks prosedur, tulis ulang  teks prosedur cara naik pesawat terbang tersebut dan pembelian e-tiket, kemudian ananda diminta unuk mengisikannya ke dalam formulir berikut ini, jangan lupa lampirkan foto selfi ananda di kelas (sebagai absensi juga)!! (klik  tautan warna merah di bawah ini!!)

Minggu, 06 Maret 2022

MENYUSUN KARYA ILMIAH

 



Assalamualaikum wr wb

Ananda yang baik...Allah SWT menakdirkan pembelajaran kita kembali pada moda daring...semua rencana Nya pasti sudah sangat presisi dan terukur dari berbagai aspek, oleh karena itu kita tidak boleh berkeluh kesah dan berputus asa dalam menanggapinya. kali ini materi yang akan disampaikan adalah menyusun karya tulis ilmiah. Silahkan simak, pahami dan latih kemampuan Ananda dengan mengerjakan latihan-latihan yang telah disediakan (klik link Latihan Soal Karil 11)....Selamat Belajar, semoga Allah SWT memberikan rahmat hidayah kepada kita semua...Amiin yra.


Selanjutnya ananda dapat berlatih soal-soal pada link berikut ini:

Latihan Soal Karil 11

Jangan lupa isi komentar sebagai absen selain absen yang terterekam dalam spreedsheet latihan soal!!

Senin, 21 Februari 2022

Pengertian Drama Menurut Para Ahli, Bentuk, Unsur, Ciri dan Contohnya

 Assalamualaikum wr wb

Ananda yang baik...berikut ini Bapak lampirkan materi "Drama" untuk kepentingan pembelajaran di rumah (PJJ)...Selamat membaca (Jangan lupa mengisi kolom komentar sebagai absen Kehadiran)!!


Pengertian Drama

Drama adalah genre (jenis) sastra yang menggambarkan gerak kehidupan manusia. Istilah untuk drama di masa penjajahan Belanda di Indonesia disebut tonil itu. Tonil kemudian diganti dengan istilah-play yang dikembangkan oleh PKG Mangku VII. Drama berasal dari kode dalam bahasa Jawa dan wara. Sandi berarti rahasia, sementara wara (warah) berarti mengajar. Maka istilah menyiratkan ajaran teater yang dilakukan oleh simbol.

 Pengertian Drama Menurut Para Ahli

  •  Moulton, Drama adalah kisah hidup digambarkan dalam bentuk gerak (disajikan langsung dalam tindakan).
  • Balthazar Vallhagen, Drama adalah seni yang menggambarkan alam dan sifat manusia dalam gerakan.
  • Ferdinand Brunetierre, Menurut drama harus melahirkan keinginan oleh aksi atau gerakan.
  • Budianta dkk (2002), Drama adalah genre sastra yang menunjukkan penampilan fisik secara lisan setiap percakapan atau dialog antara pemimpin di sana.
  • Tim Matrix Media Literata, Drama adalah bentuk narasi yang menggambarkan kehidupan dan alam manusia melalui perilaku (akting) yang dipentaskan.
  • Seni Handayani, Drama adalah bentuk komposisi berdasarkan dua cabang seni, seni sastra dan seni pertunjukan sehingga drama dibagi menjadi dua, yaitu drama dalam bentuk teks tertulis dan drama dipentaskan.
  • Wildan, Drama adalah komposisi berdasarkan beberapa cabang seni, sehingga drama dibagi menjadi dua, yaitu drama dalam bentuk teks tertulis dan drama dipentaskan.
  •  Anne Civardi, Drama adalah sebuah kisah yang diceritakan melalui kata-kata dan gerakan.
  • Menurut KBBI : drama memiliki beberapa pengertian. Pertama, drama diartikan sebagai komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku (akting) atau dialog yang dipentaskan. Kedua, cerita atau kisah terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk pertunjukan teater. Ketiga, kejadian yan menyedihkan.

 

BENTUK-BENTUK DRAMA

Berdasarkan bentuk sastra cakapannya, drama dibedakan menjadi dua

  • Drama puisi, yaitu drama yang sebagian besar cakapannya disusun dalam bentuk puisi atau menggunakan unsur-unsur puisi.
  • Drama prosa, yaitu drama yang cakapannya disusun dalam bentuk prosa.
  • Berdasarkan sajian isinya
  • Tragedi (drama duka), yaitu drama yang menampilkan tokoh yang sedih atau muram, yang terlibat dalam situasi gawat karena sesuatu yang tidak menguntungkan. Keadaan tersebut mengantarkan tokoh pada keputusasaan dan kehancuran. Dapat juga berarti drama serius yang melukiskan tikaian di antara tokoh utama dan kekuatan yang luar biasa, yang berakhir dengan malapetaka atau kesedihan.
  • Komedi (drama ria), yaitu drama ringan yang bersifat menghibur, walaupun selorohan di dalamnya dapat bersifat menyindir, dan yang berakhir dengan bahagia.
  • Tragikomedi (drama dukaria), yaitu drama yang sebenarnya menggunakan alur dukacita tetapi berakhir dengan kebahagiaan.

 Berdasarkan kuantitas cakapannya

  • Pantomim, yaitu drama tanpa kata-kata
  • Minikata, yaitu drama yang menggunakan sedikit sekali kata-kata.
  • Doalogmonolog, yaitu drama yang menggunakan banyak kata-kata.
  • Berdasarkan besarnya pengaruh unsur seni lainnya
  • Opera/operet, yaitu drama yang menonjolkan seni suara atau musik.
  • Sendratari, yaitu drama yang menonjolkan seni eksposisi.
  • Tablo, yaitu drama yang menonjolkan seni eksposisi.

 

Bentuk-bentuk lain

  • Drama absurd, yaitu drama yang sengaja mengabaikan atau melanggar konversi alur, penokohan, tematik.
  • Drama baca, naska drama yang hanya cocok untuk dibaca, bukan dipentaskan.
  • Drama borjuis, drama yang bertema tentang kehidupan kam bangsawan (muncul abad ke-18).
  • Drama domestik, drama yang menceritakan kehidupan rakyat biasa.
  • Drama duka, yaitu drama yang khusus menggambarkan kejathan atau keruntuhan tokoh utama
  •  Drama liturgis, yaitu drama yang pementasannya digabungkan dengan upacara kebaktian gereja (di Abad Pertengahan).
  • Drama satu babak, yaitu lakon yang terdiri dari satu babak, berpusat pada satu tema dengan sejumlah kecil pemeran gaya, latar, serta pengaluran yang ringkas.
  • Drama rakyat, yaitu drama yang timbul dan berkembang sesuai dengan festival rakyat yang ada (terutama di pedesaan).

Hakikat Drama

Drama sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu draomai yang berarti berbuat, bertindak, dan sebagainya. Kata drama dapat diartikan sebagai suatu perbuatan atau tindakan. Secara umum, pengertian drama merupakan suatu karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dan dengan maksud dipertunjukkan oleh aktor. Pementasan naskah drama dapat dikenal dengan istilah teater. Drama juga dapat dikatakan sebagai cerita yang diperagakan di panggung dan berdasarkan sebuah naskah.

Pada umumnya, drama memiliki 2 arti, yaitu drama dalam arti luas serta drama dalam arti sempit. Pengertian drama dalam arti luas adalah semua bentuk tontonan atau pertunjukkan yang mengandung cerita yang ditontonkan atau dipertunjukkan di depan khalayak umum. Sedangkan pengertian drama dalam arti sempit ialah sebuah kisah hidup manusia dalam masyarakat yang diproyeksikan di atas panggung.

 

Ciri ciri Drama

  • Drama merupakan prosa modern yang dihasilkan sebagai naskah untuk dibaca  dan    di pentaskan.
  • Naskah drama boleh berbentuk prosa atau puisi.
  • Drama terdiri dari pada diaolog yang disusun oleh pengarang dengan watak yang diwujudkan.
  • Pemikiran dan gagasan pengarang disampaikan melalui dialog-dialog watak-wataknya.
  • Konflik ialah unsur-unsur penting dalam drama. Konflik digerakan oleh watak-watak dalam plot,elemen
  • Sebuah skrip yang tidak didasari oleh konflik tidak dianggap sebagai drama yang baik.
  • Gaya Bahasa dalam sebuah drama juga penting karena menunjukkan latar masa dan masyarakat yang di wakilinya,sekaligus drama ini mencerminkan sosiobudaya masyarakat yang digambarkan oleh pengarang.

 

Contoh Naskah Drama Anak

Pemeran:

1.  Katrin Yustina

2.  Nurjanah

3.  Puri

4.  Nisya

5.  Linda (pembaca prolog).

 

Prolog

Seorang murid baru (Nisya) pindahan dari Jakarta sedang memasuki gerbang sekolah,tiba-tiba datanglah Katrin.

Katrin     : hai kamu anak baru ya? Nama kamu siapa?

Nisya      : ya,…..namaku Nisya,,.

Fury        : (Sambil mengulurkan tangan) namaku Fury! Emang kamu pindahan dari mana dan masuk kelas apa..????

Nisya       : aku dari Jakarta …………disini Aku tonggal di Jalan Surapati. Kata kepala Sekolah aku masuk kelas V1-D.Kalau kamu siapa ? (Nisya mengulurkan tangan kepada Katrin).

Katrin     : aku Katrin…. wah kebetulan kita juga murid kelas V1-D.

 Tak lama tampak Nurjanah datang mendekat sambil menyapa ketiganya.

Nurjanah: siapa ini Fur..???

Fury         : Oh ini namanya Nisya..!!

Katrin      : Kenalan sendiri dong,..

      (sambil menggangkat tangan Nisya ke tangan Nurjanah).

 Nurjanah menyodorkan tangannya ke arah Nisya mereka berdua bersalaman.

Nurjanah  : eh Nisya……..Entar di kelas kamu duduk disebelahku aja gimana???

      Soalanya bangku disebelahku kosong.

Nisya       : Oh iya deh…

Fury         : Iya sekalian aja gabung sama kita.

Katrin      : Ya kan kalau belajar kelompok hanya 3 orang kalau sama kamu kan jadi pas   Empat orang,..!!!!!

Nisya       : Aku sih asyik aja,…..aku malah seneng punya temen baru yang baik dan  Asyik seperti kalian.  Mereka berempat tertawa menuju kelas.

 

Perbedaan Drama dengan Teater

Teater dan drama, memiliki arti yang sama, tapi berbeda uangkapannya.Teater berasal dari kata yunanikuno “theatron” yang secara harfiah berarti gedung/tempat pertunjukan. Dengan demikian maka kata teater selalu mengandung arti pertunjukan/tontonan. Drama juga dari kata yunanai ‘dran’ yang berarti berbuat, berlaku atau beracting.

Drama cenderung memiliki pengertian ke seni sastra. Didalam seni sastra, drama setaraf denagn jenis puisi, prosa/esai. Drama juga berarti suatu kejadian atau peristiwa tentang manusia. Apalagi peristiwa atau cerita tentang manusia kemudian diangkat kesuatu pentas sebagai suatau bentuk pertunjukan maka menjadi suatu peristiwa Teater. Kesimpulan teater tercipta karena adanya drama.

 

Struktur Drama

  • Tema, tema merupakan gagasan sentral yang menjadi dasar disusunya atau dibuatnya drama;
  • Plot atau alur  merupakan jalinan cerita dari awal sampai akhir cerita. Jalinan cerita ini berupa jalannya cerita dalam drama yang berupa permasalahan, konflik, klimaks cerita atau permasalahan, dan akhir atau penyelesaian permasalahan;
  • Penokohan dan perwatakan, penokohan atau perwatakan merupakan jati diri seorang tokoh. Apakan seoarang tokoh itu baik, jahat, buruk, pendengki atau memiliki watak lainya. Perwatakan atau penokohan dalam pementasan drama dapat dilihat secara langsung oleh penonton pementasan tersebut dari sikap, ucapan, tingkah laku, suara serta tingkah laku lainya.
  • Namun secara teori, drama sendiri mengungkapkan penokohan atau perwatakan yang dimiliki seorang tokoh yang dilakukan secara eksplisit dan implisit. Eksplisit dari pendapat atau komentar tokoh lain dalam cerita, dan implisit dari tingkah polah tokoh itu sendiri;
  • Dialog, dialog atau percakapan merupakan unsure utama yang membedakan drama dengan cerita lain. Dialog dalam drama merupakan dialog yang digunaknan dalam kehidupan sehari-hari sesuai hakikat drama yang merupkan tiruan kehidupan masyarakat.
  • Dialog merupakan hal yang sangat vital bagi sukses tidaknya sebuah drama yang dipentaskan, apabila pemeran tokoh dapat menyampaikan dialog dengan penuh penghayatan niscaya keindahan dan tujuan pementasan dapat tercapai;
  • Setting, setting merupakan latar terjadinya cerita. Setting meliputi setting waktu, setting waktu tempat, dan setting ruang;
  • Amanat, merupakan pesan yang hendak disampaikan pengarang lewar drama yang diciptakan. Amanat sebuah drama dapat kita ketahui setelah kita mengapresiasi drama tersebut;
  • Petunjuk teknis, petunjuk teknis merupakan petunjuk mementaskan atau mengaudiovisualkan naskah drama. Petunjuk teknis juga biasa disebut teks samping;
  • Drama sebagai interpretasi kehidupan, unsur ini bukan merupakan unsure fisik melainkan lebih pada unsure idea atau pandangan dasar dalam menyusun drama yang merupakan tiruan kehidupan manusia atau miniature kehidupan manusia yang dipentaskan.

 

UNSUR UNSUR PEMENTASAN DRAMA

Dalam pentas drama sekurang-kurangnya ada 6 unsur yang perlu dikenal, yaitu (1) naskah drama, (2) sutradara, (3) pemeran, (4) panggung, (5) perlengkapan panggung : cahaya, rias, bunyi, pakaian, dan (6) penonton.

Naskah drama. Adalah bahan pokok pementasan. Secara garis besar naskah drama dapat berbentuk tragedi (tentang kesedihan dan kemalangan), dan komedi (tentang lelucon dan tingka laku konyol), serta disajikan secara realis (mendekati kenyataan yang sebenarnya dalam pementasan, baik dalam bahasa, pakaian, dan tata panggungnya, serta secara simbolik (dalam pementasannnya tidak perlu mirip apa yang sebenarnya terjadi dalam realita, biasanya dibuat puitis, dibumdui musik-koor-tarian, dan panggung kosong tanpa hiasan yang melukiskan suatu realitas, misalnya drama karya Putu Wijaya. Naskah yang telah dipilih harus dicerna atau diolah, bahkan mungkin diubah, ditambah atau dikurangi disinkronkan dengan tujuan pementasan tafsiran sutradara, situasi pentas, kerabat kerja, peralatan, dan penonton yang dibayangkannya.

Setelah naskah, faktor sutradara memegang peranan yang penting. Sutradara inilah yang bertugas mengkoordinasikan lalu lintas pementasan agar pementasannya berhasil. Ia bertugas membuat/mencari naskah drama, mencari pemeran, kerabat kerja, penyandang dana (produsen), dan dapat mensikapi calon penonton. Pemeran inilah yang harus menafsirkan perwatakan tokoh yang diperankannya. Memang sutradaralah yang menentukannya, tetapi tanpa kepiawaian dalam mewujudkan pemeranannya, konsep peran yang telah digariskan sutradara berdasarkan naskah, hasilnya akan sia-sia belaka.

Secara garis besar variasi panggung dapat dibedakan menjadi dua kategori. Pertama, panggung yang dipergunakan sebagai pertunjukan sepenuhnya, sehingga semua penonton dapat mengamati pementasan secara keseluruhan dari luar panggung. Kedua, panggung berbentuk arena, sehingga memungkinkan pemain berada di sekitar penonton.

Cahaya (lighting) diperlukan untuk memperjelas penglihatan penonton terhadap mimim pemeran, sehingga tercapai atau dapa mendukung penciptaan suasana sedih, murung, atau gembira, dan juga dapat mendukung keratistikan set yang dibangun di panggung.

Bunyi (sound effect). Bunyi ini memegang peran penting. Bunyi dapat diusahakan secara langsung (orkestra, band, gamelan, dsb), tetapi juga dapat lewat perekaman yang jauh hari sudah disiapkan oleh awak pentas yang bertanggung jawab mengurusnya.

Sering disebut kostm (costume), adalah pakaian yang dikenakan para pemain untuk membantu pemeran dalam menampilkan perwatakan tokoh yang diperankannya. Dengan melihat kostum yang dikenakannya para penonton secara langsung dapat menerka profesi tokoh yang ditampilkan di panggung (dokter, perawat, tentara, petani, dsb), kedudukannya (rakyat jelata, punggawa, atau raja), dan sifat sang tokoh trendi, ceroboh, atau cermat).

Berkat rias yang baik, seorang gadis berumur 18 tahun dapat berubah wajah seakan-akan menjadi seorang nenek-nenek. Dapat juga wajah tampan dapat dipermak menjadi tokoh yang tampak kejam dan jelek. Semua itu diusahakan untuk lebih membantu para pemeran untuk membawakan perwatakan tokoh sesuai dengan yang diinginkan naskah dan tafsiran sutradara.

Penonton. Dalam setiap pementasan faktor penonton perlu dipikirkan juga. Jika drama yang dipentaskan untuk para siswa sekolah sendiri, faktor mpenonton tidak begitu merisaukan. Apabila terjadi kekeliruan, mereka akan memaafkan, memaklumi, dan jika pun mengkritik nadanya akan lebih bersahabat.

Akan tetapi, dalam pementasan untuk umum, hal seperti tersebut di atas tidak akan terjadi. Oleh karena itu, jauh sebelum pementasan sutradara harus mengadakan survei perihal calon penonton. Jika penontonnya ”ganas” awak pentas harus diberi tahu, agar lebih siap, dan tidak mengecewakan para penonton.

 

PEMBAGIAN TUGAS DALAM PEMENTASAN DRAMA

Sebelum sampai pada penggarapan naskah untuk pementasan, terlebih dahulu perlu kita kenal beberapa fungsi atau peran dalam pementasan. Pada dasarnya kerja pementasan adalah kerja kelompok atau tim. Tim terbagi menjadi dua, yaitu tim penyelenggara dan tim pementasan. Yang dimaksud tim penyelenggara pementasan adalah orang-orang yang bekerja untuk melaksanakaan “acara” pementasan.

Tim penyelenggara meliputi ketua panitia (pimpinan produksi), sekretasis, bendahara, sie dana, sie publikasi, sie perlengkapan, sie dokumentasi, si konsumsi, dam masih banyak lagi. Tim ini berperan dalam “menjual” karya seni (drama). Sukses tidaknya acara pementasan (dengan indikasi jumlah penonton yang banyak, keuntungan finansial minimal balik modal, apresiasi penonton, soundsistem, lighting yang bagus) bergantung pada tim ini.

Tim kedua adalah tim pementasan. Yang dimaksud tim pementasan adalah sekelompok orang yang bertugas menyajikan karya seni (drama) untuk ditonton. Tim pementasan terdiri dari sutradara, penulis naskah, tim artistik, tim tata rias, tim kostum, tim lighting, dan aktor.

Sebenarnya tim pementasan ini terbagi menjadi dua kelompok yaitu tim on stage (di atas panggung) atau aktor, dan tim behind stage (belakang panggung). Kedua tim ini memiliki peran yang sama dalam mensukseskan pertunjukan/pementasan.

Pertama-tama kita bahas dulu tim pementasan beserta tugas dan kewenangannya.

Seperti kita ketahui bersama, sutradara adalah pimpinan pementasan. Ia bertugas melakukan casting (memilih pemain sesuai peran dalam naskah), mengatur akting para aktor, dan mengatur kru lain dalam mendukung pementasan. Pada dasarnya seorang sutradara berkuasa mutlak sekaligus bertanggung jawab mutlak atas pementasan.

Penulis Naskah. Sebenarnya ketika sebuah naskah dipilih untuk dipentaskan, penulis naskah sudah “mati”. Artinya, ia tidak memiliki hak lagi untuk mengatur visualisasi atas naskahnya. Tanggung jawab visualisasi ada pada sutradara. Biasanya, dalam perencanaan akting, seorang penulis naskah hanya diminta sebagai komentator.

Penata Panggung. Tugas utama penata panggung adalah mewujudkan latar (setting panggung) seperti yang diinginkan oleh sutradara. Biasanya sutradara akan berdiskusi dengan penata panggung untuk mewujudkan setting panggung yang mendukung cerita.

Penata Cahaya. Tugas utama penata cahaya adalah merencanakan sekaligus memainkan pencahayaan pada saat pementasan sehingga pencahayaan mendukung penciptaan latar suasana panggung. Jelas bahwa penata caha perlu berkoordinasi dengan penata panggung. Seorang penata cahaya harus memiliki pengetahuan memadai dalam hal mixer cahaya.

Penata Rias dan Busana. Tugas utama penata rias dan busana adalah mewujudkan rias dan kostum para aktor sesuai dengan karakter tokoh yang dituntut oleh sutradara. Biasanya, penata rias dan busana berkoordinasi erat dengan sutradara.

Penata Suara. Tugas utama penata suara adalah mewujudkan sound effect yang mendukung pementasan. Bersama dengan penata busana, penata panggung, dan penata cahaya, penata suara menciptakan latar yang mendukung pementasan. Jelas bahwa prasyarat untuk menjadi penata suara adalah memiliki kemampuan mengelola soundsistem dan soundeffect.

Tugas utama aktor adalah memerankan tokoh yang ditugaskan kepadanya oleh sutradara.

Tim penyelenggara dan kewenangannya adalah sebagai berikut.

  1. Ketua Panitia
  2. Sekretaris
  3. Bendahara
  4. Sie Acara
  5. Sie Dana
  6. Sie Dokumentasi
  7. Sie Perlengkapan
  8. Sie Konsumsi
  9. Sie Tempat


Kamis, 20 Januari 2022

Merancang Proposal Usaha

 


Dalam merintis sebuah bisnis yang baru, ada banyak hal yang perlu dipersiapkan oleh pengusaha. Salah satunya adalah perencanaan bisnis.

Perencanaan bisnis harus memuat segala strategi yang akan dilakukan ketika berbisnis. Dalam membuat rencana bisnis, ada sejumlah hal yang perlu dilakukan, salah satunya membuat proposal usaha.

Proposal usaha adalah bagian dari perencanaan bisnis yang berisikan sejumlah perencanaan matang yang dijelaskan secara detail dalam satu dokumen. Proposal usaha ini dibuat untuk tujuan-tujuan tertentu.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai proposal usaha, simak penjelasan terkait pengertian, tujuan, dan kerangka proposal usaha di bawah ini.

Pengertian dan Tujuan Pembuatan Proposal Usaha

Dikutip dari buku Rahasia Pengusaha Cerdas dan Mandiri yang ditulis oleh Tuty Daswisaptri, proposal usaha adalah dokumen tertulis yang disiapkan pengusaha yang menggambarkan semua unsur yang relevan, baik internal maupun eksternal mengenai suatu usaha atau dapat dikatakan juga proyek baru.

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa proposal usaha adalah dokumen tertulis yang berisi rencana usaha. Selain rencana usaha, di dalam proposal usaha juga terdapat strategi dan sasaran bisnis.

Sasaran bisnis dalam sebuah proposal usaha berkaitan dengan apa yang ingin dicapai dari sebuah bisnis, sedangkan strategi adalah sesuatu yang berkaitan dengan kiat-kiat yang akan dilakukan suatu bisnis untuk mencapai sasaran.

Adapun tujuan dari pembuatan proposal usaha, yaitu:

  •         Mendapatkan izin usaha
  •         Memperoleh kerja sama dengan pihak lain
  •          Menarik minat investor untuk menanamkan modal
  •         Meyakinkan kreditor untuk memberikan pinjaman

Susunan Proposal Usaha

Proposal memuat informasi-informasi yang mudah diterima oleh pihak-pihak berkepentingan, yang mana disusun berdasarkan kaidah pembuatan proposal. Pada umumnya, proposal harus berisikan informasi-informasi penting.

Informasi-informasi penting tersebut ialah pendahuluan, profil usaha, produk atau jasa yang akan ditawarkan, penutup, dan lampiran. Untuk penjelasan selengkapnya, simak penjelasan berikut ini:

·    Pendahuluan adalah bagian dari proposal yang berisikan penjelasan terkait, latar belakang berdirinya sebuah bisnis, visi dan misi dari sebuah bisnis, dan tujuan pendirian bisnis.

·   Profil usaha ialah bagian proposal yang memuat informasi terkait gambaran umum soal perusahaan, perizinan, aspek teknis dan teknologi, aspek pemasaran, aspek manajemen, aspek keuangan, dan lain-lain.

·      Produk atau jasa ialah informasi dalam proposal usaha yang berisikan penjelasan mengenai produk atau jasa yang akan dijual. Informasi tersebut berupa aspek teknis dan teknologi, aspek pemasaran, aspek manajemen, aspek keuangan, dan lain-lain.

·      Penutup adalah bagian proposal yang memuat harapan-harapan dari sebuah bisnis serta hal-hal yang dapat meyakinkan investor atau pemberi pinjaman.

·      Lampiran ialah bagian akhir dari sebuah proposal usaha yang berisikan informasi biodata dari perusahaan dan surat-surat penting mengenai usaha tersebut.

Pembuatan proposal usaha tidak perlu menggunakan kaidah proposal yang kaku dan rumit layaknya proposal penelitian atau proposal akademis lainnya. Pasalnya, tujuan dari pembuatan proposal usaha ialah menarik para investor sehingga proposal harus dibuat semenarik mungkin. (untuk contoh proposal usaha silahkan klik dibawah ini!!!!)

Contoh Proposal Usaha


Latihan Soal Teks Proposal